Kirim teman
Para ulama Malaysia keturunan China meminta agar masjid-masjid yang memberikan ceramah dalam bahasa China ditambah lagi jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan jamaah keturunan China.
Selama ini, mereka pergi ke masjid-masjid yang menggunakan bahasa Melayu Malaysia dan banyak di antara warga keturunan Tionghoa yang tidak paham dengan bahasa Melayu.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Malaysian Chinese Muslim Association (MACMA) cabang Ipoh, wilayah di negara bagian Perak, Fadzli Cheah Abdullah di sela-sela acara yang dihadiri 200 anggota MACMA.
"Sekarang ini kami datang ke masjid-masjid yang menggunakan bahasa Malaysia
dalam ceramah maupun doa-doanya. Meski isinya sama, sejumlah orang dari
komunitas kami tidak paham bahasa lain selain bahasa ibu mereka, " kata Fadzli
Cheah Abdullah. Menurut Fadzli, seperti dikutip The Star edisi Jumat (25/4),
saat ini ada sekitar 57.000 warga China Muslim di Negeri Jiran itu.
Selain menyampaikan keinginan mereka agar jumlah masjid-masjid yang menggunakan bahasa China sebagai bahasa pengantar ceramahnya diperbanyak, dalam pertemuan itu MACMA juga menggelar ceramah-ceramah, workshop dan diskusi terbuka.
Fadzli juga mengatakan, komunitasnya sedang merencanakan untuk membangun sebuah masjid khusus untuk warga China Muslim di kota Ipoh.
"Pemerintahan sebelumnya sudah menyatakan akan memberikan
bantuan dana sebesar 100 ribu ringgit Malaysia untuk pembangunan masjid itu, dan kami akan menanyakannnya kembali pada pemerintahan yang baru, " tukasFadzli.
(ln/iol)
0 comments:
Post a Comment
komen anda sangat dialu-aluan